me_and this uncertain world

me_and this uncertain world
(tulisan ini menelanjangi isi hati saya)

Kamis, 10 Februari 2011

Terusik sama perkataan si Kencleng td di ruang lelang.

Pembicaraan 45menit tentang takdir, Tuhan, nasib, jodoh, dan terakhir bunuh diri.

Tentang Tuhan,
Saya termasuk orang yang sangat percaya akan Tuhan. Sangat! Setelah banyak sekali kejadian dalam hidup dan beberapa kali terjatuh, saya selalu menemukanNya menyelesaikan semua masalah saya, benar! Semuanya! Dia, Tuhan yang saya percaya, adalah Tuhan yang tidak pernah sekalipun mengecewakan saya. Tidak pernah sekalipun!
Dia membuat saya merindu, 5kali sehari, dan menyayangi saya dengan cinta kasih yang luar biasa. Menguji saya, mengajarkan saya tentang bertahan, memberikan tolak ukur yang pasti, dan mengambil masalah-masalah saya ketika saya tidak bisa melewatinya.

Tentang takdir dan nasib....
Kata si kencleng, ada sebagian orang yang percaya bahwa manusia adalah wayang, dan Tuhan adalah dalang.
Dalam jaman yang lebih moderen, manusia adalah aktor dan Tuhan adalah sutradaranya.
Awalnya saya termasuk ke dalam bagian yang itu! Yang percaya bahwa apapun, sekeras apapun saya mencoba, percuma, toh hasilnya sudah ditentukan oleh Tuhan.
Kemudian, kata-kata si Kencleng membuat saya tercengang.
Kencleng bilang, dia termasuk sebagian orang yang lain. Yang percaya bahwa nasib ditulis seiring dengan usaha kita. Karena Tuhan bukan manusia yang berpikiran pendek berbicara dan menilai hanya pada hasil. Tapi Dia melihat proses! Analoginya begini ;
Mahasiswa 1 dia hanya kuliaaaah saja, tidak punya kegiatan lain di luar, hanya kuliah. Maka tidak heran dia dapat hasil A pada nilai ujiannya.
Sedangkan,
Mahasiswa 2, dia bekerja part time, menjadi tulang punggung keluarga, belajar mencuri waktu di sela kesibukannya, lantas dia mendapat nilai B.
lantas....
Manusia hanya berpikir pada hasil! Mahasiswa1 akan dielu-elukan hanya karena dia berhasil mencetak angka lebih dibandingkan mahasiswa2.
Tapi Tuhan,
Bisa saja mahasiswa 2 lebih mulia! Dimana proses berjalan bukan hanya membesarkan dirinya sendiri, tp membuat dia berguna bagi orang di sekitarnya.
ada lagi analogi lain,,
Si Kencleng percaya, kalau kita hanya wayang.... Kenapa tidak Tuhan kasih saja alur ceritanya sejak awal. Sehingga bisa berjalan muluuuus sesuai plot yang Tuhan mau. Tapi kenyataannya... Kitab hidup manusia, tersimpan secara rapi dan rahasia di mega server! Tidak ada! Tidak ada seorang pun, siapapun yang tahu isinya.
Coba bayangkan, kata Kencleng, kalau kita hanya wayang, tidak akan ada kehidupan!! Karena setiap yang hidup pasti berpikir "buat apa saya berusaha sedangkan nasib sudah ditulis dan pasti begitu"
Benar!!!
Seketika saya setuju dengan kata Kencleng! (Bukan karena saya plin plan) tapi... Itulah kenapa ada ayat, "Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, jika kaum itu tidak mengubahnya sendiri"!

Tentang bunuh diri...
Saya mengawali diskusi panjang dengan si Kencleng dengan bertanya sangat bodoh, "kenapa bunuh diri itu dosa, kalau memang kita sudah ditakdirkan lebih dulu untuk mati di jam dan detik itu?"
Dan si Kencleng menjawab dengan analogi singkatnya....
Gini, saya sebagai ayah dari ammar, saya tahu, jam3 ammar waktunya makan. Tapi tiba-tiba dengan inisiatifnya ammar makan sendiri jam3! Padahal harusnya saya yang nyuapin. saya marah bukan karena memang jam3 ammar waktunya makan. Tapi, karena inisiatifnya ammar yang mendahului saya. Dan si kencleng mengakhiri kata-katanya dengan.... Mungkin cara kerja Tuhan tidak seperti itu. Ini hanya perumpamaan kecil supaya kamu ngerti.
Well,,
Jadi...
Si Kencleng lagi-lagi benar!

Dan kemudian soal jodoh...
Saya bertanya dengan lugunya, "cleng, apa kalau kita menolak seorang yang seharusnya jadi jodoh kita apa berarti kita telah melewatkan jodoh kita?"
Si kencleng hanya tertawa, dan bertanya setengah miris, lha kamu tahu darimana dia jodohmu??
Kamu seperti mengkerdilkan Tuhan ketika kamu berkata telah melewatkan jodohmu. Kamu pikir, apa yang sudah dikehendaki Tuhan bisa dipisahkan begitu saja? Tuhan Maha Hebat! Tidak ada keraguan di dalamnya.
Benar!!!!!!!!!

Ya Tuhan, aku beruntung punya teman seruangan seperti si kencleng! Banyaaaaaaaak sekali pelajaran yang terkadang saya lupakan. Dia, teman yang memberikan saya petuah tersirat!

Tuhan, saya yakin Kau melihat proses ini. Saya ingin sampai ke Paris
Maka seperti kata Kencleng,
Usaha, doa, pasrah!

Semoga postingan ini berguna. Maaf bila ada salah2 kata....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar