me_and this uncertain world

me_and this uncertain world
(tulisan ini menelanjangi isi hati saya)

Rabu, 04 Agustus 2010

arai "sang pemimpi"

seperti postingan sebelumnya, saya masih terkagum-kagum dengan sosok arai "sang pemimpi".
dan seperti postingan sebelum-sebelumnya, saya masih diliputi perasaan menjadi zombie (saya menyebutnya begitu).

tapi setelah hari dimana saya menonton "sang pemimpi" rasanya film itu menjadi heart cure yang sangat ampuh untuk saya. selain visual yang bagus, jalan cerita yang memotivasi, dan akting yang apik, film itu memberikan sedikit pencerahan pada hari-hari yang kuanggap kelam.

saya kagum dengan arai lebih tepatnya. bagaimana mungkin anak sekecil itu bisa punya semangat terlepas dari kepergian seluruh keluarganya. bagaimana mungkin seorang arai tidak pernah menyerah mewujudkan mimpinya, menyusun dengan pasti langkah-langkah yang akan ditempuh lengkap dengan detailnya. saya kagum sungguh dengan arai!

saya punya mimpi yang sama dengan arai beberapa waktu lalu, kuliah di Paris! dan saya gagal pada shoot pertama saya.

dari film itu saya belajar bahwa, jalan untuk ke sana memang panjang dan penuh rintangan! rintangan yang tidak mudah, saya harus tahan banting, tertempa dengan kuat seperti arai. saya harus tahu bahwa mimpi-mimpi itulah yang akan membuat saya bertahan, karena saya memang tidak punya apa-apa.

saat saya menulis posting ini, saya sedang memutar OST Sang Pemimpi Zakia Nurmala berkali-kali.

adegan arai yang sedang bekerja selepas sekolah menari-nari dalam benak saya. adegan arai kecil yang memberikan seluruh tabungannya kepada seorang ibu dan gadis kecil pemain biola yang tidak punya apa-apa. bukan esensi memberinya, tapi betapa cemerlangnya ide membelikan tepung, gula, cetakan kue untuk menjadi modal supaya uang itu berputar dan bisa memenuhi kehidupan si ibu dan pemain biola membuat saya makin kagum dengan arai.

arai dan mimpi-mimpinya,

seketika saya merasa malu, kalau saya menyerah pada kehidupan ini. seketika saya malu kalau saya meratapi kegagalan saya yang pertama untuk sampai ke Paris. arai saja menghabiskan waktu selama itu untuk sampai ke sana. ia bahkan tidak punya pekerjaan tetap, sedangkan Tuhan memberikan saya anugerah sebuah pekerjaan tetap. saya merasa malu pada arai yang dengan gigih mencoba peruntungannya untuk sampai ke Paris dengan keterbatasan yang berbanding terbalik dengan kegigihannya.

dari film itu 'Bermimpilah dan Tuhan akan memeluk mimpimu' ya saya harap begitu, 'karena tanpa mimpi orang seperti kita akan musnah' dan saya harap saya tidak akan musnah, jadi saya akan tetap bermimpi.

saya berterima kasih pada andrea hirata yang membagi kisah arai hingga sampai ke visual saya, juga mira lesmana dan riri riza. gambaran tokoh arai benar-benar melecut semangat saya! dan saya tidak ingin kalah dengan mimpi besar saya dan saya akan membuktikan seberapa besar saya untuk mimpi itu!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar