me_and this uncertain world

me_and this uncertain world
(tulisan ini menelanjangi isi hati saya)

Selasa, 26 Oktober 2010

seseorang membawa senyumanku kembali. seseorang yang kunilai bisa membawaku lebih mencintai Dia dari sebelumnya. seseorang yang akan menghembuskan titah Tuhanku dan membuatku terdiam.

Tuhan telah mengganti pengabulan doaku. mungkin Dia tidak memberikan apa yang kuinginkan, tapi sungguh Dia telah mengirimkan apa yang kubutuhkan.

seketika, langit tidak lagi berwarna biru. tapi merah jambu. terdengar aneh dan kampungan tapi itu yang kurasakan. aku tidak pernah merasa seperti ini. seolah-olah semua hal yang ada di hadapanku berubah jadi indah. termasuk kesedihan dan ketidak ramahan hidup.

Semoga kali ini yang terakhir, yang terbaik, karena aku masih punya banyak sekali mimpi untuk dikejar. aku tidak mau lagi dipusingkan untuk hal yang satu ini. aku ingin lebih banyak mensyukuri hidup dengan seseorang yang mendekatkanku pada_Nya.
Semoga kali ini kakiku tidak lagi salah melangkah, semoga kali ini arahnya tepat. karena jujur aku sedikit lelah. dan ketika aku menemukan sebuah jawaban aku tidak ingin lagi melepasnya.

tidak ada yang bisa dijelaskan secara detail oleh akal ketika hatimu berwarna merah jambu. begitu juga dengan yang terjadi padaku. sedikit logika rasanya cukup untuk membuat kakiku tetap berdiri di tempatnya.

"Tuhan, bila ini yang terbaik yang Kau pilihkan untukku, jadikan ini sebagai tempatku semakin dekat padaMu. jadikan ini sebagai titik balik untuk diriku supaya lebih bersyukur padaMu.... Karena aku percaya Engkau sebaik-baiknya penentu arah..."

Sabtu, 16 Oktober 2010

"Blank" saya membiarkan page ini bersih selama kurang lebih 5menit sampai akhirnya memutuskan untuk menulis sesuatu...

Ada banyak hal sebenarnya berputar dalam pikiran saya, hanya saja saya bingung mau memulai darimana.
Dari sekian banyak, ada satu yang menyita pemikiran saya. Tidak usah disebutkan nama dan kejadian pastinya, ini tentang orang yang selalu datang, pergi, datang lagi, lalu pergi lagi. Selalu begitu! Seolah-olah kisah saya tidak cukup berharga sehingga semudah itu disinggahi kemudian ditinggalkan.

Saya tidak mau tahu alasannya meninggalkan saya. Tapi satu yang pasti, bahwa saya mencoba untuk tidak sakit hati atas apapun yang dia lakukan! Setiap orang berhak datang dan pergi dalam hidup saya sesuka mereka. Malah banyak diantaranya yang tidak pernah lagi kembali. Lalu apa peduli saya??

Yang menjadi ganjalan hanyalah masalah waktu. Pertemuan yang singkat menorehkan terlalu banyak, sehingga proses melupakan menjadi amat sukar dan tidak sebanding dengan singkatnya pertemuan. Ini hanya masalah waktu. Karena waktu yaang relatif, tergantung bagaimana kita mengartikan kerelatifannya. Dan dalam hal ini saya berlebihan menanggapi relativitas waktu.

Minggu, 10 Oktober 2010

kesibukan kantor yang menggila belakangan ini sudah sampai pada limitnya, dan saya dipaksa untu melewati ambang batas kemampuan saya sendiri. yang ada, saya malah semakin stress bukan kepalang. hal-hal kecil menjadi sesuatu kemarahan yang meledak-ledak dan membuat saya menjadi pribadi yang kurang menyenangkan.

melalu postingan ini saya ingin minta maaf pada semua orang yang merasakan imbas overload job yang saya kerjakan.
saya minta maaf sebesar-besarnya dari hati saya yang paling dalam. karena ada sedikit perasaan bersalah dalam hati yang mengganjal sejak entah kapan. dan saya harap kalian memakluminya.

ada banyak hal yang mengganggu pikiran sebelumnya tiba-tiba terlupakan. tiba-tiba semua masalah terlupakan saat pekerjaan menumpuk di hadapan dan meminta dikerjakan dengan segera.
dan seketika saya lega ketika akhirnya saya punya pengalihan perhatian. dan kelegaan itu berganti dengan perasaan menyesal berlebih ketika larut dalam pengalihan berupa pekerjaan yang terlalu berlebihan

Kamis, 07 Oktober 2010

Saat tulisan ini dibuat, saya sedang tiduran di kasur saya tercinta. Memikirkan dengan seksama bagaimana kabar novel pertama saya yang belum kunjung dapat jawaban dari penerbit.

Dan di saat yang sama saya juga tengah mengerahkan pikiran saya untuk novel kedua. Apakah hanya perasaan saya saja atau memang inilah adanya tapi, pikiran saya mentok! Dan untuk beberapa hari terakhir novel kedua berhenti di halaman 15!! Belum ada kemajuan...

Harusnya yang ini lebih mudah, karena saya sudah melewati yang pertama. Tapi karena ada perbedaan sudut pandang bercerita menjadi tidak semudah biasanya. Saya tidak lagi leluasa untuk mencurahkan perasaan saya karena kata "aku" berganti jadi nama tokoh novel tersebut. Padahal bahasa "aku" terdengar lebih personal.

Alur cerita? Saya masih bertahan dengan sentuhan maju mundur. Saya benar-benar menyukai alur seperti itu. Dan akan terus mempertahankannya sampai entah kapan.

Ada benang merah menarik dari novel pertama saya. Dan tampaknya akan terus menjadi trade mark dari karya-karya berikutnya.
Saya benar-benar memohon doa teman-teman, semoga ada penerbit yang mau menerbitkan novel pertama saya... Amiiiin

Senin, 04 Oktober 2010

bingung ingin menulis apa... beberapa hari ke belakang rada-rada flat ajah hidup ini....
tidak ada gelombang berarti... kecuali mungkin sakit radang tenggorokan bisa dikategorikan gelombang berarti.

yak, saya kelelahan. dan entah karena sebab apa, saya tumbang. demam 40 derajat dua hari berturut-turut membuat saya sangat mensyukuri nikmat sehat.

ada hikmah saya terbaring sakit beberapa hari lalu, selain tentunya lebih mensyukuri sehat, saya jadi off dua hari dari pekerjaan saya. betapa menyenangkan bisa libur sakit dua hari. (meskipun saya tetap memikirkan pekerjaan di kantor di sela-sela istirahat saya)