Sebagai mahasiswa di negeri orang, saya termasuk pengguna kereta.. moda transportasi yang sangat ngetop di Pandora Box.
Sebagai pengguna kereta api, saya senang sekali duduk melawan arah.. mungkin orang sering memilih posisi duduk searah jalannya kereta, tapi saya sebaliknya.kenapa?
Ada filosofi yang saya tanamkan tentang itu semua...
Duduk berlawanan arah buat saya seperti mundur ke masa lalu..
Ya, saya memang aneh.. sangat aneh mungkin, tapi begitulah...
setiap kali melakukannya, hati saya merasa sakit, karena ada beberapa hal di masa lalu yang buruk dan saya tidak dapat merubahnya. Dan dengan duduk dengan posisi begitu, saya seperti pergi sebentar ke masa lalu. Benar, saya tidak bisa kembali ke masa lalu, atau merubah apapun... Tapi, seperti film dokumentari yang diputar, satu persatu kenangan masa lalu datang di pikiran saya...
Ketika rasa rindu terhadap seseorang datang, saya sering dengan sengaja naik sprinter (kereta lambat) untuk sekedar duduk melawan arah dan memutar beberapa kejadian.
hari ini, 1 januari 2016, saya baru saja menutup buku tentangnya ....
Saya pergi ke Groningen, hari ini, menatap satu persatu tempat yang pernah kami datangi bersama,. berusaha menemukan dia di sana, sedikit kenangan mungkin bisa menyelamatkan segalanya..
Tempat kami pertama kali bertemu, perpustakaan, martini, flokstra...
Puas berjalan dengan perasaan sangat emosional, setelah dua tahun berlalu, rasanya aneh, ada sesuatu yang hilang.. saya sudah lama tidak berusaha menghubunginya lagi. saya merasa seperti berada di garis aman, merasa cukup dengan menjadi seorang teman dan tidak pernah berani menembus boarder line di antara kami..
Setelah puas mendatangi tempat-tempat penuh kenangan itu,.... saya berteriak di Grote Markt di depan Martini kira-kira seperti ini.. " Sorry if he didn't keep his promise to see you once more Martini, But at least I did! I keep my promise to see you again. Although without him"
Dan tragisnya, saya menangis setelah itu....... rasanya menyesakkan..
Untungnya saya pergi sendiri.. jadi,... hanya beberapa petugas kebersihan yang bekerja membersihkan sisa-sisa kembang api semalam, dan satu dua orang yang mungkin melihat saya sejenak....
Pulang dari Groningen, saya naik kereta jurusan Rotterdam, selama 2 jam, saya duduk melawan arah kereta..... sambil berusaha menutup semuanya... Setidaknya setelah semua kejadian, dan setelah saya menepati janji saya untuk bertemu Martini walau tanpa dia..... saya merasa lega, dan ikhlas menutup kisah ini.....
Mungkin hanya saya yang merasa dan dia tidak. Tapi ya sudahlah.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar