Tuhan, maafkan aku mencintai hamba_Mu yang telah Kau pertemukan dengan jodohnya....
aku hanya mengaguminya Tuhan, tidak bisa lebih dari itu. bahkan kalau aku mau lebih dari itu, Kau tidak akan mengijinkannya bukan?
Tuhan, maafkan aku telah mengakhiri hidupku hari kemarin. Kau pasti tahu alasannya, aku lelah Tuhan, menjalani hidup yang seaakan tidak berpihak padaku. Oleh karena itu, aku memilih mengakhiri hidupku kemarin.
Ini bukan kali pertama aku berpikir untuk mati Tuhan. aku sudah mendatangi perlintasan kereta api itu untuk ketiga kalinya. Hari pertama, aku gagal membunuh diriku sendiri ketika aku melihat seorang Ibu melintas menggandeng anak-anaknya di ujung sana. Ibu itu tersenyum lebar melihat polah kedua anak kecilnya. yang wanita bernyanyi keras-keras, dan yang lelaki menggandeng tangan ibunya erat-erat. hari itu aku takut mati, karena aku berpikir bagaimana perasaan ibuku kalau beliau tahu aku tidak lagi bisa bernyanyi untuknya. seperti anak kecil di ujung jalan itu bernyanyi untuk ibunya.
Hari kedua, aku gagal menabrakkan diriku ke kereta listrik karena sayup-sayup di kejauhan aku mendengar suara adzan berkumandang. seketika, aku ingat sepanjang hidupku aku lupa mengingatmu. Dosa-dosa yang belum terhapus, pahala yang belum juga kudapat, lalu, bagaimana aku berani bertemu muka denganmu, Tuhan?
Hari ketiga, hidupku akhirnya berakhir....
Setelah jodoh orang yang kukasihi menghubungi telepon selulerku. dia berkata aku tidak pantas hidup karena aku menginginkan apa yang seharusnya tidak kuinginkan dalam hidup. dia bilang aku pantas mati, karena kesalahanku yang besar hingga tak satupun elemen di dunia ini yang sudi menerimaku. dia juga bilang, lintah-lintah di pematang sawah itu lebih berharga untuk hidup daripada aku, karena kesalahanku mencintai orang yang salah. Dan yang lebih meyakinkanku untuk mati adalah, dia bilang kalau aku benar mencintai hambaMu itu, aku lebih baik lenyap dalam hidupnya selamanya.
Lalu Tuhan, aku memberanikan diri bertemu denganmu dengan kondisi yang memalukan ini.. sekedar ingin minta maaf atas kesalahanku mencintai hamba-Mu yang telah kau pertemukan dia dengan jodonya.
Bandung, 5Febuari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar